Sabtu, 28 Februari 2015

TUGAS BAHASA INDONESIA

TUGAS BAHASA INDONESIA HALAMAN 83 dan 86
 Membandingkan Teks  Gara-Gara Kemben, Film  “Gending Sriwijaya”  Diprotes Budayawan dan Teks “Mengapa Kau Culik Anak Kami?” Pertanyaan Itu Belum Terjawab.

NAMA KELOMPOK :
1.    Dini Setiya Isnaenti
2.    Esti Ramadhani
3.    Nur Afifah F
4.    Nurul Annisa

A.    FOKUS PEMBAHASAN :
1.    Tema :
Gara-Gara Kemben, Film “Gending Sriwijaya” mengangkat tema kebudayaan.
Karena film tersebut bercerita tentang pertentangan dan perebutan tahta oleh dua anak raja dimana kebudayaan yang diangkat dalam film tersebut melenceng dengan keadaan nyata yang ada. Kebudayaan menjadi focus cerita film ini karena menyimpangnya alur cerita dengan kenyataan.
“Mengapa Kau Culik Anak Kami?” mengangkat tema politik.
Dalam drama tersebut bercerita mengenai keadaan politik dan peristiwa kekerasan yang terjadi pada tahun 1965 dan seterusnya dimana tidak adanya kejelasan dan hentinya hingga akhir-akhir ini, politik Negara yang carut-marut.

2.    Pengindraan(Imajinasi) :
Gara-Gara Kemben,Film “Gending Sriwijaya” dan “Mengapa Kau Culik Anak Kami?” menggunakan dua pengindraan, yaitu pengindraan bidang visual dan pengindraan bidang audio. Pengindraan bidang visual menyangkut kemampuan mata, yaitu melihat, sedangkan pengindraan bidang audio menyangkut kemampuan telinga, yaitu mendengar. Dalam menyaksikan dan mengapresiasi film atau drama tentu memerlukan indra penglihatan(mata) untuk mengamati dan memahami peristiwa apa saja yang terjadi dan memerlukan pula indra pendengar(telinga) untuk memahami situasi beberapa peristiwa yang dituangkan melalui alunan music.

3.    Nilai yang terkandung :
a.   Gara-Gara Kemben,Film “Gending Sriwijaya”
1.    Nilai Budaya
Teks ulasan ini menyebutkan bahwa film ini diprotes sejumlah budayawan dan peneliti sejarah di Sumatra Selatan karena kisah yang diceritakan terkesan mengada-ada dan menyimpang dari sejarah Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan Sriwijaya tidak pernah terjadi pertentangan akibat perebutan tahta oleh dua anak raja. Kehancuran Sriwijaya disebabkan oleh factor eksternal. Dengan adanya film ini kita dapat menyimpulkan bahwa jangan mengangkat tema kebudayaan jika tidak sesuai dengan kenyataan yang ada, karena hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada kaidah kebudayaan yang sebenarnya.
b.   “Mengapa Kau Culik Anak Kami?”
1.    Nilai Moral
Teks ulasan ini menyebutkan bahwa drama ini berada di wilayah “Kesenian Kontemporer” dengan sifat khasnya: meleburnya batas antara kesenian dan kehidupan nyata; antara ruang pribadi dan ruang public; dan seterusnya. Maksudnya drama ini memberikan pendidikan dan pengajaran untuk mengetahui situasi politik dan kekerasan yang terjadi di Indonesia pada tahun 1965  dengan menuangkannya dalam sebuah drama.
2.    Nilai Sosial
Digambarkan melalui dialog anatara tokoh ibu dan bapak yang membicarakan anaknya (Satria) yang diculik. Dilihat dari dialog tersebut muncul konflik antara ibu dan bapak dengan memuncaknya amarah, mereka hanya ingin kejelasan mengapa anaknya diculik. Setiap malam mereka berdoa, mengharapkan keselamatan Satria. Dari pernyataan tersebut disimpulkan mengandung nilai sosial karena kedua orang tua Satria memiliki jiwa sosial yang mengharapkan anaknya kembali walaupun dalam waktu yang lama penculikan itu belum terungkap, mengapa demikian? Karena mereka ditakdirkan sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri apalagi jika harus berpisah dengan orang yang dicintainya.


4.    Penyajian :
Dalam penyajian Teks ”Mengapa Kau Culik Anak Kami?” Pertanyaan Itu Belum Terjawab dan Film “Gending Sriwijaya”Diprotes Budayawan  mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Dari drama “Mengapa Kau Culik Anak Kami?” dilihat dari kelebihannya teks tersebut memuat pokok yang bertujuan untuk menyampaikan inti dan pemahaman terhadap pembaca. Sedangkan dilihat dari kekurangannya ada kata yang membuat pembaca tidak dapat memahami,seperti “relevansi”, selain itu didalam teks ulasan tersebut  terdapat banyak argument.
Dari film “Gending Sriwijaya” Diprotes Budayawan dilihat dari kelebihannya teks ini menarik karena didalamnya tergambar konflik yang dituangkan melalui argument,yakni beberapa budayawan dan peneliti sejarah protes karena alur cerita tidak sesuai dengan sejarah Kerajaan Sriwijaya, sedangkan dilihat dari kekurangannya, teks ini tidak memberikan kejelasan dan terdapat banyak argument.


B.    HALAMAN 85

a.  Mereka membicarakan tentang kekejaman seseorang yang telah menculik anaknya tanpa alasan apapun (belum ada kejelasan). Mereka selalu berdoa mengharapkan keselamatan anaknya (Satria).
b. 5 Paragraf (4,5,6,78).
Karena didalam paragraph-paragraf tersebut terdapat gambaran umum mengenai drama tersebut dan terdapat paparan tentang nama,kegunaan dan sebagainya.
c.     “Mengapa Kau Culik Anak Kami?” mengangkat tema politik.
Dalam drama tersebut bercerita mengenai keadaan politik dan peristiwa kekerasan yang terjadi pada tahun 1965 dan seterusnya dimana tidak adanya kejelasan dan hentinya hingga akhir-akhir ini, politik Negara yang carut-marut.
d. Karena suasana cerita dapat mencengkam oleh kepiawaian acting dua actor handal(sebagai ibu dan bapak).

C.    HALAMAN 87

a.     Karena beberapa budayawan dan peneliti sejarah Sumatra Selatan tidak srek(protes) dengan adanya film tersebut. Hal ini disebabkan karena alur cerita film menyimpang dari sejarah Kerajaan Sriwijaya.
b.    Maksudnya, Salah mengartikan atau salah pemahaman tentang sejarah yang sebenarnya, sehingga menyebabkan pembaca tidak mengetahui yang sebenarnya, karena film tersebut mengandung isi yang tidak sesuai dengan kenyataan.
c.     Yang kami ketahui kehancuran tersebut disebabkan oleh factor eksternal, namun meliputi apa saja kami tidak mengerti.
d.    Kemben adalah pakaian tradisional seperti jarik yang digunakan sampai ke bagian dada. Yang biasanya digunakan ke sungai ketika hendak mandi.



  




Kamis, 19 Februari 2015

TUGAS BAHASA INDONESIA

TUGAS BAHASA INDONESIA
TANGGAL  17 FEBRUARI 2015 PAKET HALAMAN 79

ANGGOTA KELOMPOK :
1.     ESTI RAMADHANI
2.     INDAH PUJI SAFITRI
3.     LISTYA MAYA SARI
4.     NUR AFIFAH FIYANI

A.    FOKUS PEMBAHASAN :  “Belajar ikhlas dari Hafalan Shalat Delisa”

1.     Tema : Kehidupan sosial
2.     Pengindraan atau Imajinasi :
·        Pengindraan Bidang Visual dan Audio
Dikatakan pengindraan visual karena kami dapat memahami film tersebut melalui indra penglihatan yaitu mata, yang fungsinya untuk mengapresiasi peristiwa yang terjadi dalam film tersebut.
Dikatakan juga sebagai pengindraan audio karena kami dapat mendengar suara dari tokoh-tokoh pemeran dan instrumen music yang menggambarkan keadaan dari film tersebut.
3.     Nilai-nilai yang terkandung :
·        Nilai agama
Di gambarkan saat ustaz Rahman mengajarkan kepada Delisa tentang keagamaan seperti pada saat mengerjakan salat harus engan khusyu tidak perlu memperhatikan keadaan sekitar.
·        Nilai moral
Pengarang menggambarkan watak tokoh pada cerita penuh rasa ikhlas. Setelah bencana itu melanda perkampungan tidak ada lagi yang tersisa, yang ada hanya tangisan. Setelah delisa dirawat di klinik dia sadar bahwa kakinya telah diamputasi tetapi delisa dapat menerimanya dengan ikhlas.
Delisa salat bukan karena ingin mendapat kalung, tetapi dia ingin salat yang benar.
·        Nilai sosial
Ketika delisa membangkitkan semangat umam dan delisa juga memberi semangat kepada ustaz Rahman yang hampir patah semangat.
4.     Penyajian :
Menurut kelompok kami, teks ulasan yang disajikan penulis memiliki sisi kelebihan dan sisi kekurangan. Dilihat dari kelebihannya, teks ulasan ini memuat beberapa aspek penting dan pokok, sehingga memudahkan penulis untuk memahami teks tersebut. Dilihat dari kekurangannya, penulis kurang memperhatikan kata kata yang digunakan itu baku atau tidak. Contoh seperti kata salat menjadi shalat dan kata ustaz menjadi ustad, hal ini dapat berpengaruh besar dalam aspek kebahasaan karena dapat merusak kaidah kebahasaan yang baik dan benar.

B.     PEMBAHASAN HALAMAN  81
1.     DISKUSI DARI TEKS ULASAN “Belajar ikhlas dari Hafalan Shalat Delisa”
A.      Pernah
B.     Menurut pendapat kami, efek dan cara penanggulannya sangat berbeda dikarenakan teknologi yang kurang maju. Seperti pada saat melakukan pengevaluasian korban sangat kesulitan untuk menemukan korban hingga memerlukan waktu berminggu-minggu. Kerusakan yang terjadi juga berdampak besar penduduk kehilangan rumah, hingga keluarga bahkan nyawa.
C.     Peristiwa yang tergambar pada teks ulasan film tersebut adalah peristiwa yang menyedihkan, karena setelah tsunami menghantam perkampungan membuat Delisa kehilangan semuanya, yaitu keluarga dan rumah. Selain itu delisa mengalami penyiksaan fisik, yakni kaki Delisa yang diamputasi. Dari akhir kejadian tersebut delisa kini tinggal bersama abinya.
D.    Setelah peristiwa tsunami mereda, Delisa diselamatkan seorang tentara A.S  bernama Smith, namun kaki delisa harus diamputasi. Delisa juga dikenalkan dengan Sophie, relawan yang merasa simpati terhadapnya. Dia sudah mengetahui bahwa umi, dan ketiga kakaknya telah pergi, yang digambarkan melalui surealis melintasi sebuah gerbang di lepas pantai menuju negri dengan masjid yang indah. Namun keberadaan uminya masih misterius. Melihat keadaan delisa, Smith ingin mengadopsi delisa, namun terlebih dahulu delisa sudah dijemput abinya.
E.     Hal-hal yang diulas penulis :
1.     Saat terjadi tsunami di pantai aceh pada tanggal 26 desember 2004, bersamaan ketika Delisa menjalankan praktik salat di ruang sekolah di Lhok Nga dan disaksikan ustaz Rahman dan ustazah Nur serta umi Delisa dan ibu lainnya. Namun hal itu tidak berpengaruh terhadap delisa, dia tetap focus pada salatnya walaupun umi Delisa berteriak dengan panic memanggil Delisa.
2.     Sebelum terjadinya tsunami, teks tersebut memaparkan bahwa delisa tinggal bersama umi dan ketiga kakaknya (Fatimah,Aisyah,Zahra). Abinya bekerja disebuah kapal tanker asing nun yang jauh dari tempat tinggal mereka. Delisa digambarkan sulit melakukan hafalan salat dan susah dibangunkan saat salat shubuh. Uminya sampai menjanjikan akan memberikan sebuah kalung emas berinisial “D” jika dia lulus ujian Pratik salat.
3.     Setelah tsunami mereda, Delisa diselamatkan seorang tentara A.S  bernama Smith, namun kaki delisa harus diamputasi. Delisa juga dikenalkan dengan Sophie, relawan yang merasa simpati terhadapnya. Dia sudah mengetahui bahwa umi, dan ketiga kakaknya telah pergi, yang digambarkan melalui surealis melintasi sebuah gerbang di lepas pantai menuju negri dengan masjid yang indah. Namun keberadaan uminya masih misterius. Melihat keadaan delisa, Smith ingin mengadopsi delisa, namun terlebih dahulu delisa sudah dijemput abinya.
4.     Dengan keadaan fisik delisa yang memperhatinkan, namun dia masih saja memberi semangat pada temannya umam dan ustaz rahman yang hamper patah semangat. Delisa juga masih ingin bermain bola walaupun keadaan fisik dan batinnya sedang memburuk.
5.     Setelah Delisa kembali kepelukan abinya, abinya mencoba membuat rumah dan membuat nasi goring untuk Delisa, namun Delisa beranggapan bahwa masakkan abinya tidak selezat masakkan uminya. Kemudian Koh Acan menawarkan dan membuatkan bakmi kesukaan Delisa.
6.     Di akhir  cerita, keberadaan umi Delisa masih misterius, apakah uminya selamat atau setidaknya dapat ditemukan tubuhnya. Namun apapun yang dialami delisa, dia tetap menjadi pribadi yang ikhlas. Dia juga bertekat untuk menyelesaikan hafalan salat bukan karena kalung tetapi karena ingin salat yang benar.

2.     TABEL KATA BAKU DAN TIDAK BAKU

KATA

BAKU

TIDAK BAKU
Shalat
Salat
Salat
Shalat
Ustaz
Ustad
Ustaz
Ustad
Doa
Do’a
Do’a
Doa
Risiko
Resiko
Resiko
Risiko
Tangker
Tanker
Tanker
Tangker
Praktik
Praktek
Praktek
Praktik
Masjid
Mesjid
Masjid
Mesjid
Kamp
Kemp
Kamp
Kemp
Iklas
Ikhlas
Ikhlas
Iklas
Khusyuk
Khusyu
Khusyu
Khusyuk


Rabu, 18 Februari 2015

HANYA MIMPI

HANYA MIMPI

Ketika ku mengingatmu
Rindu ini semakin menggebu
Rindu ingin menyapamu
Dalam majelis cintamu

Aku duduk termagu
Mengihitung waktu yang mengalun
Hingga batasan senja berlalu
Tak ada kabar tentangmu
Tak ada sapaan apapun darimu

Sejenak ku menatap gambarmu
Meratapi kisah kita dengan air mata
Hati ini terlalu sakit karna cintamu
Cinta yang membawaku dalam kesedihan
Dalam sebuah harapan
Yang tak bisa menjadi kenyataan






KERTAS PUTIH

KERTAS PUTIH

Langit terlihat mendung
Burung burung mulai berkicau
Ku langkahkan kaki untuk pergi
Dari keterpurukan yang mengikutiku

Kertas putih kosong
Itu yang aku cari cari
Tuntunlah aku untuk menemukanmu
Walau harus lama aku menunggu

Tuhan..
Hilangkan memori itu dari ingatanku
Tegakkan batinku dari kesakitanku
Dan ciptakan senyum dibibirku
Pinta itu yang aku inginkan

Kertas putih
Kutunggu kehadiranmu
Bersama sebuah tangisan malamku
Hingga batasan akhir hidup
Ku tetap menunggumu



Masa masa Remaja


"Masa masa Remaja”
Ingin aku kembali menjadi segumpal darah
Segumpal darah yang tak akan pernah tumbuh
Menjadi sesosok manusia yang harus menjalani hidup
Seperti sekarang yang berumur belasan tahun
Ya itulah remaja yang tentu akan terlibat asmara
Yang entah nanti memberi kesedihan atau kebahagiaan
Apalagi jika itu wanita
Yang mudah rapuh karena luka
Karena mereka telah ditakdirkan memiliki jiwa yg lemah
Menangisi lelaki yang membuat luka dihatinya
Menunggu cinta yang semu
Dan mudah memaafkan kesalahan org yg sgt ia cintai
Itulah sebabnya aku tak ingin hadir di dunia ini
Namun semua ini percuma untuk ku sesalali
Karena aku telah terlahir menjadi wanita
Yang telah merasakan suka duka CINTA